Kamis, 27 Agustus 2015

Yang Tidak Pernah Dihargai

Pernahkah kamu berjuang untuk cinta?
Atau untuk seseuatu yang kamu inginkan?
Berjuang dengan begitu kerasnya, dan dengan begitu tulusnya.
Pernahkah ketika kamu berjuang berfikir akan gagal?
Atau bahkan sia sia?

Aku pernah berjuang untuk mendapatkan dan memperjuangkan cinta. Apalagi untuk sesuatu yang sangat aku inginkan. tanpa mengenal lelah, tanpa takut gagal.

Yang aku tau cinta adalah pengorbanan yang dilakukan bersama-sama. Dan cinta adalah berjuang bersama-sama agar tetap bersama. Tapi, jika kita berjuang sendirian untuk seseorang yang kita cinta apakah itu disebut cinta juga?

Sebenarnya, aku ingin menuangkan perasaan ku dalam tulisan ini. Ya, perasaan yang hancur akibat perjuangan serta pengorbanan yang tidak dihargai. Mungkin kamu sudah tau isi tulisan ini. Tulisan yang isinya menceritakan kelemahan diri sendiri, tulisan jelek yang menggambarkan lemahnya hati seorang aku. Aku tidak perduli pada semua anggapan mu tentang tulisan ini, maupun tentang aku. Aku hanya sedang ingin menulis, itu saja alasannya.

Aku merasa sudah banyak berkorban dan berjuang demi kamu juga kita. Melakukan apapun yang kamu minta, merampungkan tugasmu yang dibebankan kepadaku, menolong mu ketika kamu butuh. Kamu juga seperti itu padaku. Intinya kita sama-sama berkorban, sama-sama berjuang. Namun, sekarang hanya aku sendirian yang melakukan semua itu. Kamu sudah pergi. Kamu tidak lagi ingin berjuang bersama dengan ku. Tidakkah kamu merasa sayang pada semua perjuangan mu?

Sebenarnya, ada yang mengganjal hatiku. Aku merasa heran, kenapa kamu bisa meninggalkan seseorang yang sudah banyak berkorban untuk mu demi seseorang lain disana yang belum tentu bisa seperti aku. Tidak kah kamu berfikir sebelum membuat keputusan yang sedemikian membuat ku sakit? Mengenang semua kebaikan ku padamu, juga semua kebaikan mu padaku. Ini tidak adil bagiku. Aku merasa sedang dibandingkan dengan sesuatu yang jelas tidak sebanding dengan ku. Aku kecewa!

...

Namun, tenang saja aku tidak akan marah, apalagi membenci. Aku sudah memaafkan... Dan aku akan tetap berjuang...

...

Terima kasih karena sudah ada. Terima kasih sudah membuatku seperti ini.

Salam hangat dari Aku.


Selasa, 25 Agustus 2015

Selamat Ulang Tahun Ibu

Ibu..
Engkau satu-satunya perempuan sejati yang Tuhan anugerahkan kepadaku. Ibu, engkau laksana matahari, bulan, dan bintang. Engkau menghangatkan, memberi sinar, juga menghiasi hidupku dengan cahayamu. Ibu, engkau malaikat yang nyata untuk menjagaku.

Selamat Ulang Tahun Ibu..

Ibu..
Ibu selalu ada dihatiku, Ibu selalu ku ingat dalam setiap hembusan nafasku, dan Ibu selalu aku kenang dalam bahagiaku juga dalam sedihku. Selamat ulang tahun ya Bu..

Ibu..
Terima kasih sudah melahirkanku, menjagaku, merawat dan membesarkanku. Terima kasih Ibu sudah selalu ada menemaniku di saat senang maupun sedih, merawatku ketika sehat dan sakit, dan selalu ada di setiap aku membutuhkan. Ibu, Terima kasih atas segala yang telah Ibu berikan dan korbankan untuk aku selama ini.

Ibu..
Pinjamkan hatimu sekejap padaku, agar aku dapat belajar kesabaran yang Ibu miliki. Aku ingin dapat seperti Ibu. Memiliki hati yang sabar, hati yang selalu memaafkan, tubuh yang kuat, tangan yang selalu memberi, serta lisan yang selalu bijak menasehati. Ibu, ajari aku untuk selalu tersenyum ketika hati tersakiti, belajar memaafkan ketika banyak orang yang merendahkan, dan belajar menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan.

Ibu..
Aku merasa sangat beruntung lahir dari rahim seorang wanita sehebat Ibu. Aku bangga pada Ibu. Bagiku, Ibu tidak bisa digantikan oleh siapapun, tetapi Ibu bisa menggantikan siapapun dalam hidupku.

Ibu..
Jangan pernah pergi dariku, jangan pernah meninggalkanku meski hanya sedetik, jangan pernah lelah menjagaku, jangan pernah bosan mengingatkanku dari apa yang telah aku lupakan. Aku tidak bisa hidup tanpa mu Ibu. Ibu separuh nafasku, separuh jiwaku. Tidak ada yang bisa menggantikan Ibu di hatiku.

Ibu..
Keinginanku sederhana, Ibu selalu sehat, bahagia, serta tetap menjadi Ibuku sampai nanti.
Engkau adalah satu-satunya nama yang tidak pernah lupa ku sebut dalam setiap doa ku pada Tuhan. Semoga Tuhan menjaga Ibu, menyayangi Ibu seperti Ibu menyayangiku, dan selalu anugerahkan kebahagiaan pada Ibu.

Selamat Ulang Tahun Ibu..
Maafkan aku yang selalu membuatmu kesal, marah, sedih dan menangis. Maafkan aku yang belum bisa membahagiakanmu, belum bisa menjadi anak yang baik, dan berbakti padamu Ibu.

Ibu..
Jangan pernah berhenti mendoakan aku ya..
Maafkan aku yang selalu merepotkan, melawan, membuat kesal, mengecewakan hingga membuat Ibu menangis..
Aku mencintai Ibu selama-lamanya..
Terima kasih banyak Ibu..

Selamat Ulang Tahun Ibu..
#49 Tahun