Selasa, 15 September 2015

Rindu

Bila rindu ini ku goreskan pada lembaran kertas.
Aku tidak tahu seberapa banyak tinta yang terbuang untuk menuliskan kerinduan ini.
Juga tidak tahu seberapa banyak kertas yang terpakai hingga tercipta menjadi buku.
Dan seberapa banyak kata demi kata yang terukir hingga menjadi frasa.

Melawan rindu.
Menahan temu.

Kerinduan pada seseorang yang tak terhitung seberapa besar.
Dan pertemuan tidak pasti adanya.
Di saat itu lah, hanya mampu ku sampaikan melalui tulisan, melodi, syair yang tak kunjung usai.
Dengan satu harapan, yang di rindukan akan merasakan kerinduan ini.

Aku, tidak pernah memaksa agar rindu menemui yang dirindukan.
Sebisa mungkin menahan, merasakan dan menghayati arti sebuah kerinduan.
Sayangnya, rindu tidak pernah menjadi hal yang sederhana.
Rindu tetaplah rindu.

...

Pada kertas yang telah usang, yang penuh di jejali kata rindu.
Aku lebih memilih membuka lembaran baru.
Masih suci.
Belum ada satu kata pun goresan.

Dan aku mulai menuliskan rindu yang baru.
Rindu yang selalu terbalas.
Rindu yang tak pernah bertepuk sebelah tangan.
Dan hal pertemuan menjadi sesuatu yang pasti.

#SA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar